Ekowi Sambut Baik Pemprov Gesa Dirikan Sekolah Rakyat: Mimpi Pendidikan Anak Miskin Riau Semakin Dekat

PEKANBARU – Ketua Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi Eko Wibowo Mendukung Kebijakan Pemerintah Provinsi Riau Menggesa Sekolah Rakyat Tahun 2025 ini.Sejalan Program Nasional Pemerintah Pusat Presiden Prabowo Subianto.

Pemerintah Provinsi Riau tengah mematangkan rencana penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang dijadwalkan mulai pada tahun ajaran 2025-2026. Dalam rapat lanjutan yang dipimpin oleh Pj Sekretaris Sekdaprov Riau, Taufiq Oesman Hamid, Selasa (08/4/2025), dibahas berbagai aspek penting mulai dari penyediaan lahan hingga mekanisme penerimaan siswa. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah mengalihfungsikan bangunan Pesantren Teknologi Riau di daerah Pasir Putih sebagai lokasi Sekolah Rakyat.

“Program ini merupakan kolaborasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Untuk tahap awal, lahan harus sudah clear dengan sertifikat dan bukti kepemilikan agar bisa segera diajukan ke Kementerian Sosial RI,” jelas Taufiq.

Lebih lanjut, Taufiq menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan di semua aspek, termasuk sarana prasarana dan kurikulum. Sekolah Rakyat akan menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, khususnya yang masuk dalam desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Selain pendidikan gratis dari jenjang SD hingga SMA, siswa juga akan mendapat fasilitas lengkap seperti seragam, makan,bahkan asrama.

“Saya sangat bersyukur dan bangga. Program Sekolah Rakyat ini bukan hanya mendekati, tapi benar-benar menyentuh mimpi saya yang sejak lama ingin mendirikan sekolah untuk anak-anak miskin di Riau,” ujar Eko, yang juga menjabat Ketua Umum ASN PPPK Tahun 2022.

Ekowi sendiri pernah merancang konsep SMK Boarding School yang menawarkan pendidikan kejuruan dengan sistem asrama, demi menjamin anak-anak dari keluarga miskin bisa fokus belajar tanpa terbebani kebutuhan dasar.

Menurut Eko, pendidikan bukan sekadar soal ruang belajar, tapi juga soal keberpihakan pada mereka yang selama ini terpinggirkan. “Saya berasal dari keluarga yang secara ekonomi tidak berada. Menuntut ilmu dulu penuh perjuangan. Karena itu, saya ingin anak-anak lain tidak harus melewati jalan yang sama terjalnya,” ujarnya menyentuh.

Ketua Ikatan Alumni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau ini juga menyoroti pentingnya menciptakan jembatan antara lulusan dari keluarga miskin dengan lapangan kerja berkualitas. Ia mendorong agar lulusan Sekolah Rakyat nantinya diprioritaskan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan besar di Riau.

Tak hanya itu, Ekowi juga memiliki visi untuk membangun Universitas PGRI Riau dengan menggandeng para tokoh senior pendidikan. “Pendidikan harus terus berkelanjutan, dari dasar hingga perguruan tinggi. Dan anak-anak kurang mampu tidak boleh berhenti di tengah jalan,” tambahnya.

Cita-cita Ekowi kini bukan lagi sekadar mimpi pribadi. Dengan hadirnya program Sekolah Rakyat, harapannya menjadi nyata bahwa negara mulai memberi ruang bagi anak-anak miskin untuk mengubah masa depan mereka. “Seperti kata Ki Hajar Dewantara, ‘Tekunlah suatu pekerjaan dengan hati yang ikhlas’. Saya yakin kalau kita tulus, maka Allah akan bukakan jalannya,” tutup Eko penuh harap.

Program Sekolah Rakyat pun diharapkan tak hanya menjadi solusi pendidikan, tetapi juga tonggak penting dalam memutus rantai kemiskinan di Riau. Kini, impian banyak anak yang dulu terasa mustahil, mulai menampakkan jalannya. (rilis)