PEKANBARU – Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) DPD Riau mencatat peningkatan signifikan minat masyarakat terhadap perjalanan wisata selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Lonjakan tersebut terjadi baik untuk perjalanan domestik maupun mancanegara, meski di tengah kenaikan harga tiket dan tingginya tingkat keterisian moda transportasi.
Ketua Astindo DPD Riau, Harpina Diansari, mengatakan sejumlah destinasi favorit kembali dipadati wisatawan. Untuk perjalanan dalam negeri, Pulau Jawa masih menjadi tujuan utama, dengan Yogyakarta sebagai destinasi paling diminati.
Sementara itu, tren perjalanan ke luar negeri juga mengalami peningkatan. Kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Korea Selatan dan Jepang menjadi pilihan populer, disusul destinasi lintas benua seperti Turki dan Amerika.
Menurut Harpina, tren ini menunjukkan pola perjalanan masyarakat yang semakin selektif dan beragam. Berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, cuaca, serta fleksibilitas waktu libur turut memengaruhi pilihan wisatawan. Ia menyebut, pergerakan wisata tidak hanya terjadi saat puncak Nataru, tetapi berlanjut hingga awal Januari.
“Kalau kami lihat, tren liburan ini tidak hanya di momen Nataru saja. Awal Januari dari catatan travel agent anggota Astindo Riau masih ada grup-grup yang berangkat. Bahkan untuk momen Lebaran, seat sudah mulai terisi,” ujar Harpina, Senin (22/12/2025).
Tingginya permintaan membuat sejumlah rute penerbangan dan paket wisata berada dalam kondisi penuh atau full booked. Meski harga tiket mengalami kenaikan, minat masyarakat tetap tinggi. Kondisi ini dinilai mencerminkan daya tahan sektor pariwisata yang masih kuat.
Menanggapi imbauan pemerintah agar sekolah tidak melaksanakan study tour ke luar kota serta pembatasan perjalanan pejabat ke daerah rawan bencana, Harpina menilai kebijakan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap arus wisata. Ia menegaskan, imbauan tersebut bersifat terbatas dan tidak menyasar perjalanan wisata mandiri.
Selama perjalanan tidak difasilitasi secara resmi oleh sekolah atau instansi pemerintah, aktivitas liburan masyarakat tetap berjalan normal. Hal ini terlihat dari tetap berjalannya berbagai paket wisata, termasuk perjalanan ke mancanegara.
Selain itu, rencana penerapan kebijakan work from anywhere yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dinilai turut membuka peluang meningkatnya mobilitas masyarakat. Dengan kebijakan tersebut, masyarakat dapat bekerja dari lokasi mana pun, termasuk sambil berlibur di akhir tahun.
“Kalau work from anywhere berlaku, orang bisa bekerja dari mana saja. Artinya bisa sambil berlibur,” katanya.
Dengan berbagai faktor tersebut, Astindo DPD Riau memproyeksikan arus kunjungan wisatawan tetap tinggi selama libur panjang dan awal tahun. Sektor pariwisata, khususnya bisnis travel agent, dinilai masih memiliki peluang besar untuk terus bergerak dan tumbuh.
“Mobilitas masyarakat tetap tinggi. Jadi sektor pariwisata, terutama bisnis travel agent, masih punya peluang besar,” pungkas Harpina. (Ary)







