PEKANBARU – Persoalan tumpukan sampah yang selama ini membayangi wajah Kota Pekanbaru mulai ditangani secara serius oleh Wali Kota Agung Nugroho. Sejumlah terobosan dan langkah tegas pun mulai terlihat, termasuk pemutusan kontrak dengan pihak ketiga dan pembentukan Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) yang langsung melibatkan masyarakat.
Langkah konkret ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, salah satunya dari Ketua RT 01 RW 08 Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Eko Wibowo atau Ekowi. Ia menilai keputusan Wali Kota Agung sebagai bentuk keberanian dan keseriusan dalam menangani krisis sampah yang telah lama menjadi masalah laten di Kota Bertuah.
“Saya sangat mengapresiasi langkah konkret Pak Wali Kota. Dengan dibentuknya LPS, persoalan sampah bisa diatasi lebih cepat karena melibatkan langsung masyarakat, RT, RW, kelurahan, camat hingga Dinas LHK,” kata Eko Wibowo, yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Tangkerang Tengah.
Menurutnya, pendekatan ini mengingatkannya pada masa kepemimpinan Wali Kota Herman Abdullah, yang kala itu sukses mengatasi persoalan kebersihan kota dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Pak Agung ini seperti meniru gaya Pak Herman Abdullah dulu, yang menyelesaikan masalah sampah langsung dari tingkat bawah. Ini pendekatan yang efektif karena masalah bisa cepat diketahui dan langsung ditangani,” tambahnya.
Ekowi optimis, jika formula baru ini dijalankan konsisten dan mendapat dukungan semua pihak, maka wajah Pekanbaru yang bersih dan tertata akan terwujud. Ia juga menyebutkan bahwa dukungan dari aparat penegak hukum menjadi kekuatan tambahan dalam menegakkan disiplin dan aturan kebersihan di masyarakat.
“Tentunya kita juga imbau warga membuang sampah ke TPS yang sudah ditentukan. Jangan buang sampah sembarangan. Agar Pekanbaru bersih terwujud,” imbaunya.
Sebelumnya, Akademisi Universitas Riau, Saiman Pakpahan, juga menyampaikan bahwa persoalan sampah di Pekanbaru tidak bisa diselesaikan secara instan. Ia menyebut Wali Kota Agung Nugroho layak diapresiasi karena berani mengambil keputusan penting, termasuk memutus kontrak pengelolaan sampah dengan pihak ketiga.
Sebagai informasi, selain fokus pada masalah sampah, Wali Kota Agung Nugroho bersama Wakil Wali Kota Markarius juga tengah menggarap sejumlah pekerjaan rumah besar lainnya, seperti persoalan banjir, jalan rusak, parkir liar, hingga penertiban warung remang-remang yang meresahkan masyarakat.
Namun, di tengah berbagai keterbatasan, baik Eko Wibowo maupun pengamat menyatakan optimisme bahwa dengan gotong royong dan pelibatan aktif masyarakat, perubahan positif di Pekanbaru bukan hal yang mustahil. (rilis)