PEKANBARU – Festival Pacu Jalur 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali mencatatkan sejarah baru. Tak hanya menjadi ajang budaya tahunan yang dinanti, festival ini juga membawa berkah ekonomi luar biasa bagi masyarakat lokal.
Sejak awal Agustus, hotel-hotel dan penginapan di Kuansing sudah penuh, sementara penyewaan kendaraan habis dipesan jauh sebelum puncak acara.
Tahun ini, pamor Pacu Jalur kian mendunia berkat kehadiran penyanyi internasional Melly Mike, pelantun lagu populer Young, Black, and Rich. Mike tiba di Jakarta pada Selasa (19/8/2025) dan disambut langsung oleh Ketua Astindo Riau, Harpina Diansari, bersama perwakilan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPD Riau, Muhammad Yusuf. Ia dijadwalkan bertolak ke Kuansing pada Sabtu (23/8) dan tampil di malam penutupan Festival Pacu Jalur pada Minggu (24/8).
Menurut Harpina, antusiasme pengunjung tahun ini benar-benar luar biasa.
“Kunjungan wisatawan overload. Hotel di Kuansing ini kan terbatas, bahkan hotel berbintang belum ada. Semua penginapan penuh, termasuk hotel bintang satu dan dua,” ujar Harpina, Kamis (21/8/2025).
Kondisi ini, kata Harpina, menjadi pemicu positif bagi pembangunan infrastruktur di Kuansing, mulai dari pelebaran jalan hingga rencana pembangunan hotel baru untuk mendukung pertumbuhan pariwisata.
Tak hanya wisatawan lokal, pelancong mancanegara dari Singapura dan Malaysia juga memadati Kuansing.
“Mereka sangat antusias. Mau sewa mobil sudah tidak bisa, bahkan bus pun penuh. Tapi semangat mereka datang tetap tinggi,” imbuh Harpina.
Festival Pacu Jalur 2025 juga akan dihadiri oleh 16 duta besar negara sahabat, sejumlah perwakilan kementerian, dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Kehadiran para tokoh penting ini semakin mengukuhkan posisi Pacu Jalur sebagai agenda budaya kelas dunia.
Astindo mencatat lonjakan kunjungan wisatawan tahun ini meningkat hingga 95% dibanding tahun sebelumnya, sebuah capaian yang dinilai sangat positif untuk mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
Pacu Jalur sendiri merupakan lomba dayung tradisional di Sungai Kuantan yang menggunakan perahu panjang khas dengan puluhan pendayung. Lebih dari sekadar olahraga, ajang ini adalah warisan budaya takbenda nasional yang setiap tahun sukses menyedot perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dengan popularitas yang terus menanjak, Festival Pacu Jalur bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Riau, tetapi juga simbol kekuatan budaya Indonesia di mata dunia. (rilis)