PASAR Bawah Pekanbaru adalah salah satu ikon wisata belanja sekaligus destinasi bersejarah di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Terletak di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Senapelan, pasar ini menjadi salah satu pasar tertua yang erat kaitannya dengan sejarah Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Popularitasnya tak hanya di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari luar kota hingga mancanegara, terutama Malaysia. Jadi sangat cocok untuk destinasi selama libur Nataru 2025 di Kota Bertuah.
Pasar ini dikenal sebagai Pasar Wisata Pasar Bawah Pekanbaru, dengan ragam barang dagangan yang unik dan harga yang relatif lebih murah. Tidak hanya sebagai pusat belanja, pasar ini juga memiliki nilai historis tinggi, menjadikannya destinasi wajib bagi pelancong yang ingin menikmati suasana nostalgia Pasar Bawah Pekanbaru tempo dulu.
Keunikan Pasar Bawah Pekanbaru
Pasar Bawah Pekanbaru memiliki empat lantai, masing-masing menawarkan pengalaman belanja yang berbeda.
– Lantai dasar: Dipenuhi oleh penjual jajanan tradisional dan kue basah.
– Lantai satu: Beragam pernak-pernik unik, mulai dari kerajinan tangan hingga suvenir khas.
– Lantai dua dan tiga: Produk impor seperti elektronik, karpet, hingga alat dapur dengan harga kompetitif.
Namun, saat ini Pasar Bawah Pekanbaru sedang dalam proses renovasi besar-besaran. Revitalisasi pasar ini ditargetkan rampung pada November 2025, untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mempertahankan daya tariknya sebagai pasar wisata Pekanbaru.
Sementara renovasi berlangsung, para pedagang dipindahkan ke lokasi sementara di bekas lahan PT Pelindo, yang masih berada di kawasan Senapelan, dekat tepian Sungai Siak.
Sejarah Pasar Bawah Pekanbaru
Pasar Bawah didirikan pada tahun 1700-an oleh Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah, Raja keempat Kerajaan Siak Sri Indrapura. Pada masa itu, pusat Kerajaan Siak dipindahkan ke daerah yang kini dikenal sebagai Pekanbaru. Nama “Pasar Bawah” sendiri merujuk pada lokasinya yang berada di area rendah, dekat tepian Sungai Siak, bukan karena pasar ini berada di bawah tanah.
Selain sebagai pusat ekonomi sejak zaman dahulu, bangunan Pasar Bawah memiliki desain arsitektur khas yang membuatnya unik dibandingkan pasar modern. Tak heran jika tempat ini kerap dijadikan spot foto jadul oleh para wisatawan.
Mengenal Pasar Bawah Lebih Dekat
Bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana belanja di Pasar Bawah Pekanbaru, lokasi ini sangat mudah dijangkau. Dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, perjalanan hanya memakan waktu sekitar 10 menit menuju pasar di Jalan Saleh Abbas, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan.
Jam operasional pasar ini bervariasi tergantung lantai dan pedagang, namun rata-rata buka dari pagi hingga sore hari. Jika Anda bertanya “Pasar Bawah Pekanbaru tutup jam berapa?”, waktu penutupan umumnya sekitar pukul 18.00 WIB.
Pasar ini juga menjadi tempat favorit untuk berburu karpet, alat dapur, hingga pernak-pernik impor dengan harga yang bisa ditawar. Seperti yang diungkapkan Sari, seorang warga Pekanbaru, “Kami sering belanja di sini karena harganya murah dan banyak pilihan. Kalau pintar menawar, pasti dapat harga terbaik.”
Sebagai salah satu warisan budaya yang terus berkembang, Pasar Bawah Pekanbaru tetap menjadi kebanggaan warga Riau dan destinasi yang tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan. Dengan renovasi yang tengah berjalan, pasar ini diharapkan semakin meningkatkan kenyamanan pengunjung dan tetap mempertahankan pesona sejarahnya.
Fakta Menarik tentang Pasar Bawah Pekanbaru
Pasar Bawah Pekanbaru jual beragam produk lokal dan impor, seperti makanan, elektronik, hingga suvenir.
Pasar ini adalah bagian penting dari sejarah Pekanbaru dan terus bertahan sebagai pusat ekonomi sejak era kerajaan.
Dengan lokasi strategis, pasar ini kerap disebut sebagai pasar wisata Pekanbaru yang menjadi daya tarik tersendiri bagi turis.
Jangan lupa memasukkan Pasar Bawah Pekanbaru dalam daftar kunjungan Anda saat berlibur di Riau, terutama di Libur Nataru 2025. Nikmati suasana belanja yang unik, sejarah yang kaya, serta kesempatan untuk menjelajahi destinasi bersejarah di tepian Sungai Siak. (Wyu)